Entah apa yang kini sedang aku
rasakan , rindu atau pun itu namanya. Yang jelas, aku merindukanmu sekali. Kamu
jauh disana , aku disini hanya bisa memandangi fotomu dan menangis , menangis
karena aku tak bisa menggenggam tanganmu. Ingin sekali rasanya menjadi milikmu,
aku sadar aku tak pantas untukmu, tapi aku tak berharap lebih, aku hanya ingin
menjadi yang terbaik buat kamu. Semoga Tuhan memberitahumu , bahwa disini ada
yang merindukanmu lebih dari apapun. Meskipun kita tak sering bertatap muka dan
berbicara, tapi aku senang bisa mengenalmu. Sempatku berharap lebih untukmu ,
tapi kamu hanya menganggapku sebagai sahabat yang paling baik. Aku terima semua
itu. Aku mohon, angin katakanlah , aku merindukannya saat ini , detik ini.
Hatiku terus mengatakan “aku inginkan
kamu” , tapi mungkin takdir berkata lain. Kamu hanya untuk menjadi sahabat
sekolahku yang baik dan takkan pernah putus. Aku ingin memlikinya walaupun
hanya sebentar, aku ikhlas. Aku tak pernah rasakan perasaan sehebat ini
sebelumnya, kamu dulu datang dengan tutur kata yang manis nan lembut, membuat
hatiku tergugah dari keterpurukan. Terimakasih. Semoga kamu tahu aku
merindukanmu.
*nyanyi lagu Raisa - Apalah arti menunggu pake violin*
BalasHapus